SELAMAT DATANG DI PERCETAKAN SINBUANA

penemu mesin offset

Penemu Mesin Cetak

Penulis : Lampung Post, Sumber : lampungpost.com

Johann Gutenberg dikenal sebagai penemu mesin cetak. Apa yang sebetulnya dia lakukan adalah mengembangkan metode pertama penggunaan huruf cetak yang bergerak dan mesin cetak dalam bentuk begitu rupa sehingga berbagai macam materi tulisan dapat dicetak dengan cepat dan tepat.

Sumbangan pikiran Gutenberg secara keseluruhan lebih besar dari siapa pun juga dalam hal penyempurnaan mesin cetak. Arti pentingnya terutama terletak pada keberhasilannya menggabungkan semua unsur mesin cetak menjadi suatu sistem yang efektif dan produktif.

Mesin cetak berbeda dengan penemuan-penemuan lain sebelumnya, dan merupakan proses produksi besar-besaran yang utama. Kelebihan mesin cetak terletak pada segi produksi besar-besarannya. Apa yang telah dikembangkan oleh Gutenberg bukanlah sebesar sebuah alat atau penemuan akal, dan bukan sekadar serentetan penyempurnaan, melainkan suatu proses produksi lengkap.

Sumbangannya terhadap seni cetak-mencetak terjadi pada pertengahan abad dan pekerjaan terbagusnya--apa yang disebut Injil Gutenberg--dicetak di Mainz sekitar tahun 1454 M. Anehnya, nama Gutenberg tak pernah tercantum dalam buku mana pun, tidak juga dalam Injil Gutenberg, walaupun jelas dia sendiri yang cetak dengan alat penemuannya.

Sayangnya, biografis lengkap tentang diri Gutenberg langka sekali. Hanya diketahui dia lahir di Jerman sekitar tahun 1400 M di Kota Mainz. Gutenberg wafat tahun 1468 di Kota Mainz. Gutenberg tidak pernah tampak sebagai seorang usahawan; benar-benar dia tidak punya keinginan dapat uang dari hasil penemuannya. Dia sering terlibat dengan dakwaan pengadilan yang mengakibatkan keharusan baginya membayar tebusan dalam bentuk alat-alat perlengkapannya kepada temannya bernama Johann Fust.

Salah satu pengaruh Gutenberg dalam sejarah dunia dapat mendatangkan keuntungan jika kita hubungkan dengan perkembangan di China dan Eropa di masa-masa berikutnya. Pada saat Gutenberg lahir, kedua daerah itu hampir sama majunya. Tetapi sesudah Gutenberg menemukan mesin cetak, Eropa melesat maju dengan cepatnya, sedangkan China--yang masih menggunakan cetak blok--perkembangannya agak lambat.

Mungkin berlebihan jika kita bilang perkembangan percetakan menjadi satu-satunya faktor yang jadi penyebab perbedaan tingkat kemajuan, tetapi penemuan itu jelas punya arti penting yang tidak bisa disingkirkan.

Penemuan Sebelum Ada Mesin Cetak

Ada empat komponen esensial cara percetakan modern. Pertama, huruf cetak yang bergerak, berikut beberapa prosedur penyetelan dan peletakan huruf-huruf yang mapan. Kedua, mesin cetak itu sendiri. Ketiga, tinta yang serasi untuk menghasilkan cetakan. Keempat, bahan semisal kertas untuk mencetaknya.

Kertas telah diketemukan di China bertahun sebelum mesin cetak oleh Ts'ai Lun dan penggunaannya telah tersebar luas di Eropa sebelum zaman Gutenberg. Itulah unsur satu-satunya dari proses cetak Gutenberg yang sudah siap jadi. Meskipun orang lain pernah melakukan macam-macam pekerjaan terhadap tiap-tiap komponen itu, tapi Gutenberg telah berhasil melakukan macam-macam penyempurnaan. Misalnya, dia mengembangkan metal logam campuran untuk huruf cetak; menuangkan cairan logam untuk huruf cetak blok secara tepat dan teliti; minyak tinta cetak serta alat penekan yang diperlukan untuk mencetak.

Segel dan bulatan segel yang pengerjaannya menganut prinsip serupa dengan cetak blok sudah dikenal di China berabad-abad sebelum Gutenberg lahir dan suatu bukti menunjukkan bahwa di tahun 868 M sebuah buku cetakan sudah ditemukan orang di China. Proses serupa juga sudah dikenal orang di Eropa sebelum Gutenberg.

Cetak blok memungkinkan pencetakan banyak eksemplar buku tertentu. Proses ini punya satu kelemahan; karena satu set baru serta komplet dari cukilan kayu atau logam harus dibuat untuk sebuah buku, dengan sendirinya tidaklah praktis untuk mencetak berbagai macam buku. n M-1

Sumber: Michael H. Hart, 1978, Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah, terjemahan H. Mahbub Djunaidi, 1982, PT Dunia Pustaka Jaya.